Beban Hutang
Apakah Anda berada diluar zona hutang yang aman? Apakah tampaknya Anda membayar terlalu banyak untuk tagihan, tidak cukup menabung dan tidak bisa menikmati hidup dengan nyaman? Jika demikian, Anda perlu mengetahui berapa banyak hutang yang Anda miliki dan membandingkannya dengan berapa banyak penghasilan Anda. Hal ini akan memberikan pemahaman yang jelas tentang kesehatan keuangan Anda.
Beban Hutang
Ini adalah langkah pertama untuk menghitung beban hutang Anda. Jumlah total uang yang Anda pinjam:
- KPR, Cicilan lainnya
- Kartu Kredit
- Kredit Tanpa Agunan
- Pinjaman dari teman dan keluarga
Rasio Hutang/Pendapatan
Setelah Anda mengetahui beban hutang, Anda akan ingin mengetahui seberapa besar beban tersebut. Anda dapat melakukannya dengan cara yang biasa digunakan bank dan kreditur, yaitu dengan menghitung rasio hutang/pendapatan Anda - jumlah yang Anda pinjam dibandingkan dengan jumlah yang Anda peroleh. Ini sangatlah mudah:
1. Perhitungkan semua pembayaran hutang bulanan Anda – termasuk kartu kredit, cicilan dan pengeluaran anak (jika Anda tidak memiliki pembayaran bulanan tetap, Anda dapat memperkirakan pembayaran bulanan Anda sebesar 4 persen dari jumlah total hutang Anda)
2. Bagi jumlah pembayaran bulanan Anda dengan penghasilan bulanan Anda.
3. Pindahkan koma pembagi angka desimal dua digit ke kanan kanan untuk menjadikannya persentase. Itulah rasio hutang/penghasilan Anda.
Berikut adalah sebuah contoh. Misalkan penghasilan bulanan Anda adalah Rp. 8.000.000 dan pembayaran bulanan terhadap beban hutang adalah Rp. 500.000. Jika Anda membagi Rp. 500.000 dengan Rp. 8.000.000, Anda akan mendapatkan 0,0625. Pindahkan titik desimal 2 tempat ke kanan dan Anda akan mendapatkan 6,25% sebagai rasio hutang/pendapatan Anda.
Berapa banyak yang dikatakan 'terlalu banyak'?
Hanya Anda yang tahu secara pasti berapa banyak hutang yang terlalu banyak tersebut. Jika Anda merasa diperas setiap bulan karena tagihan kartu kredit, Anda tidak membutuhkan siapa pun untuk memberitahu bahwa Anda berada diluar zona hutang yang aman. Sebab sebagai aturan umum, rasio hutang/pendapatan 10% atau kurang, termasuk normal. Jika rasionya diantara 10-20%, skor kredit Anda termasuk baik, dan Anda mungkin akan boleh mengajukan pinjaman perbankan lagi.
Tetapi ketika Anda mencapai 20% atau lebih, saatnya melihat jumlah hutang Anda dengan serius. Kreditur cenderung tidak memberi pinjaman pada seseorang dengan rasio hutang/pendapatan yang tinggi, dan mereka yang memberikan pinjaman mungkin akan mengenakan suku bunga yang lebih tinggi. Lebih buruk lagi, jika Anda memiliki rasio hutang/pendapatan diatas 20%, kemungkinan Anda akan merasakan tegangan pada anggaran Anda.
Rumus 28/36
Panduan lain yang dapat membantu adalah rumus "28/36" yang biasa digunakan oleh pemberi pinjaman. Ditetapkan bahwa cicilan KPR Anda tidak boleh melebihi 28% dari pendapatan bulanan Anda, sementara total pembayaran hutang bulanan Anda – termasuk cicilan rumah - tidak boleh lebih dari 36% dari pendapatan bulanan Anda.
Perusahaan pemberi pinjaman/cicilan juga akan membandingkan beban hutang dengan pendapatan tahunan. Mereka biasanya akan memberikan pinjaman sampai tiga kali lipat dari pendapatan tahunan seseorang. Jadi, jika seorang pembeli rumah mendapatkan Rp. 30.000.000 mereka mungkin memenuhi syarat untuk kredit rumah sebesar Rp. 90.000.000